Rumus hukum ohm :
I = V/R maka V = I x R
Dimana : V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
R = Hambatan (Ohm)
Contoh kasus 1 :
Sebuah rangkaian elektronik mendapatkan tegangan input sebesar 12 volt, dan memiliki komponen elektronik berupa resistor dengan nilai tahanan sebesar 10 ohm. Maka dengan menggunakan rumus diatas dapat diketahui nilai dari besar arus listrik yang mengalir melalui resistor.
jawab :
V = 12 Volt
R = 10 Ohm
I = ...?
maka : I = V/R
I = 12/10
I = 1,2 Ampere
Contoh kasus 2 :
Pada sebuah rangkaian elektronik terdapat resistor dengan nilai tahanan sebesar 12 ohm, dengan nilai arus listrik yang telah terukur menggunakan alat ukur arus listrik sebesar 2 ampere. Maka dengan menggunakan rumus diatas dapat ditentukan nilai dari input tegangan listrik yang sedang digunakan.
jawab :
R = 12 Ohm
I = 2 Ampere
V = ...?
maka : V = I x R
V = 2 x 12
V = 24 Volt
Contoh kasus 3 :
Pada sebuah rangkaian elektronik yang telah diberi input tegangan listrik sebesar 12 volt mengalir arus listrik sebesar 5 ampere dengan sebuah resistor yang belum diketahui nilai tahanannya. Maka berdasarkan rumus diatas juga dapat diketahui nilai dari tahanan resistor.
jawab :
V = 12 Volt
I = 5 Ampere
R =...?
Maka :
R = V/I
R = 12/5
R = 2.4 Ohm
Dengan memahami 3 contoh kasus diatas, maka buatlah eksperimen dengan mengganti dan menaik-turunkan nilai dari tegangan dan arus nya, Buatlah tabel untuk mengisi nilainya, yang nantinya dapat terlihat jelas bahwa " arus listrik yang mengalir melalui kawat sebanding dengan luas penampang dan berbanding terbalik dengan panjang kawat " sesuai dengan apa yang telah dibukukan dan dipublikasikan George Simon Ohm melalui bukunya yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar